Ini Lokasinya, Yuk Ziarah ke 5 Makam Wali Songo di Jawa Timur

Makam Sunan Ampel di Surabaya (Ist)

kontenkalteng.com,Palangka Raya-Berziarah kemakam para wali selain untuk melakukan perjalanan religi, juga menjadi salah satu kesempatan untuk mengeksplorasi keunikan setiap daerah yang menjadi tempat peristirahatan para wali songo.

Baca juga: Mumpung Bulan Ramadan, Yuk.. Ziarah ke Makam Wali Songo

Di Jawa Timur, dilansir dari beberapa sumber,  ada 5 tempat peristirahatan terakhir para wali yang tersebar dibeberapa lokasi yang bisa dikunjungi sembari mengenal budaya daerah setempat,.

1. Makam Sunan Giri di Kota Gresik

Lokasi Makam Sunan Giri bisa ditempuh sekitar 4 km dari pusat Kota Gresik.

Bernama asli Raden Paku,  Sunan Giri merupakan murid dari Sunan Ampel untuk menyebarkan agama Islam di Blambangan.

Cara dakwah Sunan Giri yakni dengan menggunakan pendekatan seni seperti membuat lagu-lagu permainan anak untuk turut mendidik ajaran Islam kepada anak-anak.

Dalam sejarahnya, setelah belajar di pesantren dan melakukan haji bersama Sunan Bonang, Sunan Giri kemudian mendirikan sebuah pesantren di daerah Giri yang menjadi sebutan gelarnya.

Makam  Sunan Giri berada di atas bukit dalam cungkup berarsitektur khas Jawa. Ada 3 bagian dari kompleks makam Sunan Giri yaitu tiga rangkai gapura yang mengantarkan ke cungkup kubur Sunan Giri.

2. Makam Sunan Gresik, Gresik

Sunan Gresik yang juga dikenal dengan nama Syekh Maulana Malik Ibrahim atau Syekh Maghribi merupakan keturunan dari keluarga muslim yang taat agama.

Pada abad ke-14, Sunan Gresik ditugaskan untuk menyebarkan agama Islam ke Asia Tenggara dan berlabuh di Gresik yang menjadi bandar Kerajaan Majapahit.

Ia pun menyebarkan agama islam dengan menjadi pedagang dan tabib untuk kemudian mengajarkan nilai-nilai Islam. Sunan Gresik pun juga mengajarkan cara bercocok tanam sehingga masyarakat setempat menerima ajaran Islam yang disebarkan.

Lokasi Makam Sunan Gresik mudah dicapai karena berada di tengah Kota Gresik, yakni hanya berjarak 200 meter dari Alun-Alun Kota Gresik. Kompleks makam Sunan Gresik terbagi menjadi dua bagian, yakni pendopo yang merupakan makam Syekh Maulana Malik Ibrahim dan komplek makam ulama lainnya.

3. Makam Sunan Drajat, di Kota Lamongan

Bernama asli Raden Qasim, Sunan Drajat menyebarkan agama Islam di pesisir Lamongan.

Tak hanya itu, Sunan Drajat juga ia melebarkan area dakwahnya hingga ke selatan dan membangun pesantren di Desa Drajat. Maka ia pun diberi julukan Sunan Drajat.

Beliau menyebarkan agama Islam yaitu melalui pendekatan seni seperti suluk dan tembang. Peziarah juga dapat menyaksikan koleksi di Museum Sunan Drajat.

Disana ada beragam koleksi seperti gamelan dan alat musik tradisional yang menjadi alat dakwah saat menyebarkan agama Islam.

4. Makam Sunan Ampel, Surabaya

Lokasi makam Sunan Ampel berada di belakang Masjid Sunan Ampel yang masih berada di kawasan pusat Kota Surabaya.

Dikompleks makam Sunan Ampel bisa dikatakan luas karena terdapat berbagai makam lain seperti makam istri, kerabat, dan pengikutnya. Kamu juga bisa menemukan gentong berisi air di makam wali songo di Jawa Timur ini.

Peziarah kerap membawa botol untuk diisi dengan air dari sumur yang dipercaya memiliki khasiat.

Semasa hidupnya, Sunan Ampel yang merupakan keturunan bangsawan dan anak dari ulama besar Syekh Maulana Malik Ibrahim menyebarkan agama Islam di Jawa, khususnya di Ampeldenta, Surabaya.

Sunan Ampel kemudian mendirikan pesantren dan memiliki murid terkenal seperti Sunan Giri, Sunan Bonang, dan Sunan Drajat.

5. Makam Sunan Bonang, di Kota Tuban

Sunan Bonang adalah putra keempat dari Sunan Ampel dan Dewi Condrowati (Nyai Ageng Manila).

Memiliki nama asli Syekh Maulana Makdum Ibrahim, Sunan Bonang menyebarkan agama Islam dengan pendekatan seni dan budaya, terutama seni musik dan sastra. Ia menciptakan gending yang diselipkan nilai Islam.

Misalnya saja lagu ciptaannya mengandung ucapan dua kalimat syahadat.

Bahkan Sunan Bonang juga menambahkan alat musik rebab dan bonang sebagai pengiring musik gamelan Jawa. Kini musik gamelan yang kerap mengiringinya saat berdakwah dikenal dengan sebutan sekaten.(Dhanny-OR1)